MAKASSAR, MEDIAIN.ID – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Sejarah dan Permuseuman kembali menyelenggarakan Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia. Kali ini berlangsung di Ruang Teater Lantai 2 Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (04/08/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menyusun karya sejarah nasional yang komprehensif, akurat, dan inklusif, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
kegiatan ini menjadi diskusi publik keempat dari rangkaian yang sebelumnya telah dilaksanakan di Universitas Indonesia (25 Juli 2025), Universitas Lambung Mangkurat (28 Juli 2025), dan Universitas Negeri Padang (31 Juli 2025). Diskusi publik ini digelar secara hibrida, menggabungkan kehadiran langsung dengan partisipasi daring melalui Zoom Meeting.
Acara ini terselenggara atas kerja sama antara Kementerian Kebudayaan, Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) UNM, serta Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Seluruh Indonesia (P3SI).
Sekitar 200 peserta hadir secara langsung, termasuk dosen, peneliti, guru sejarah dan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), serta Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI).

Antusiasme juga terlihat dari keikutsertaan puluhan peserta daring dari seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman juga selaku penanggung jawab utama proyek, Prof. Agus Mulyana, Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, Ketua Umum P3SI, Prof. Bahri.
Kegiatan dibuka dengan pemutaran sambutan dari Menteri Kebudayaan, Bapak Fadli Zon yang menekankan pentingnya pelibatan publik dalam penyusunan narasi sejarah bangsa.
Selanjutnya, tiga editor umum Buku Sejarah Indonesia memaparkan gambaran umum draf buku yaitu Prof. Susanto Zuhdi, Prof. Jajat Burhanudin dan Prof. Singgih Tri Sulistiyono.
Pemaparan dilanjutkan oleh para Editor Jilid, yang menjelaskan isi dari sepuluh jilid buku yang disusun, mencakup sejarah Indonesia dari masa peradaban awal hingga era reformasi:
- Akar Peradaban Nusantara
- Nusantara dalam Jaringan Global (dua jilid)
- Interaksi Awal dengan Barat
- Negara Kolonial (1800–1900)
- Pergerakan Kebangsaan
- Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
- Konsolidasi Negara Bangsa
- Era Orde Baru
- Reformasi dan Konsolidasi Demokrasi (1998–2024)
Sesi diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai masukan dari peserta, antara lain pentingnya menambahkan perspektif lokal, keberagaman narasi, dan penyajian sejarah yang lebih inklusif dan kontekstual.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan hadiah buku kepada tiga penanya terbaik.
Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam menghadirkan Buku Sejarah Indonesia yang representatif, membumi, dan memperkuat jati diri bangsa.
Comment