Jakarta, Mediain.id – Pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, menyampaikan komentar mengejutkan terkait perombakan besar di tubuh Timnas Indonesia usai pemecatan Shin Tae-yong (STY). Dalam wawancara eksklusif bersama media asal Korea Selatan, Yonhap News, Kim secara blak-blakan mengakui bahwa Timnas Indonesia akan jauh lebih tangguh bila masih ditangani oleh kompatriotnya tersebut.
Pernyataan Kim Sang-sik ini menjadi sorotan karena dilontarkan tak lama setelah dirinya membawa Vietnam meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025. Di sisi lain, Shin Tae-yong telah kembali ke Korea Selatan untuk melanjutkan kariernya sebagai pelatih klub papan atas K-League, Ulsan HD, usai tak diperpanjang kontraknya oleh PSSI pada awal tahun ini.
Menurut Kim, kepergian STY dari skuad Garuda menjadi semacam “keuntungan tidak langsung” bagi Vietnam, terutama dalam persaingan ketat kawasan Asia Tenggara. Ia menilai kehadiran Shin sebagai pelatih Indonesia sebelumnya berhasil meningkatkan kualitas permainan tim secara signifikan, dan absennya STY kini justru memberikan napas lega bagi lawan-lawan Indonesia.
“Kalau Shin Tae-yong masih memimpin Indonesia, saya rasa mereka akan menjadi lawan yang jauh lebih menyulitkan,” ujar Kim dalam pernyataan yang dimuat Yonhap News.
Ucapan Kim tersebut tidak hanya menjadi penilaian pribadi, tetapi juga bentuk pengakuan atas kualitas kepelatihan Shin Tae-yong. Seperti diketahui, selama membesut Indonesia sejak 2020, STY telah menorehkan sejumlah pencapaian penting, termasuk membawa Timnas U-23 ke final SEA Games dan meloloskan Timnas Senior ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia—prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Tegas Tapi Tetap Sportif
Meski terkesan tajam, Kim Sang-sik tetap menunjukkan sikap sportif terhadap rekan senegaranya itu. Ia mengaku lega atas kepergian STY, tetapi tak lupa menyampaikan harapan terbaik untuk kelanjutan karier Shin di kampung halamannya.
“Kepergian dia malah jadi keberuntungan untuk saya. Tapi saya berharap dia sukses dengan karier barunya di Korea Selatan,” kata pelatih berusia 52 tahun itu, tersenyum dalam wawancara daring.
Pernyataan tersebut menambah bumbu persaingan antara Vietnam dan Indonesia yang memang dalam beberapa tahun terakhir menjadi rival sengit di berbagai ajang sepak bola Asia Tenggara. Baik di level senior maupun kelompok umur, kedua negara kerap saling sikut dalam pertandingan-pertandingan penting.
Kiprah Kim dan STY di Asia Tenggara
Kim Sang-sik sendiri baru ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Vietnam pada awal 2025, menggantikan Philippe Troussier. Dalam waktu singkat, ia sukses mempersembahkan trofi AFF U-23 bagi Vietnam dan langsung mengangkat moral tim nasionalnya yang sebelumnya sempat terpuruk.
Sementara itu, Shin Tae-yong meninggalkan Indonesia dengan catatan yang cukup impresif. Selain peningkatan performa tim nasional, ia juga dianggap berjasa dalam membangun fondasi regenerasi pemain muda. Pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Pratama Arhan menjadi andalan Garuda di bawah kepemimpinannya.
Namun, keputusan PSSI untuk tidak memperpanjang kontraknya sempat menuai polemik di kalangan pencinta sepak bola nasional. Meski demikian, Shin memilih untuk pulang ke Korea dan kini tengah menukangi klub Ulsan HD yang saat ini bersaing di papan atas Liga Korea.
Tantangan Baru untuk Indonesia
Setelah kepergian Shin Tae-yong, Timnas Indonesia kini berada dalam masa transisi. PSSI masih belum mengumumkan secara resmi siapa pengganti permanen STY. Dalam beberapa laga terakhir, tim sempat ditangani pelatih interim, dan hasilnya cukup beragam.
Pengamat sepak bola menilai bahwa komentar Kim Sang-sik bisa menjadi semacam “peringatan dini” bagi Indonesia. Tanpa sosok Shin Tae-yong yang dikenal disiplin dan visioner, tantangan di level internasional tentu akan lebih berat, terutama menghadapi tim-tim seperti Vietnam yang kini semakin berkembang pesat di bawah asuhan pelatih baru mereka.
Sementara rival di ASEAN terus memperkuat diri, Indonesia kini dituntut untuk segera berbenah, baik dalam hal kepelatihan maupun pembinaan pemain. Keputusan siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong akan sangat menentukan arah Timnas Indonesia dalam menghadapi turnamen-turnamen besar ke depan.
Comment