Viral! Sopir Sayur di Bantaeng Ditampar Oknum TNI Gara-Gara Bendera One Piece, Begini Kronologinya
Bantaeng, Mediain.id – Sebuah video yang memperlihatkan aksi Viral! Sopir Sayur di Bantaeng Ditampar Oknum TNI Gara-Gara Bendera One Piece, Begini Kronologinya oknum TNI menampar sopir sayur di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mendadak viral di media sosial. Peristiwa ini menuai sorotan luas warganet lantaran dipicu hal yang terbilang sepele — bendera bergambar karakter anime One Piece yang terpasang di kendaraan sang sopir.
Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi sekitar 30 detik yang beredar di berbagai platform, termasuk X (Twitter) dan Instagram, sejak Jumat (8/8/2025) malam. Dalam rekaman itu, terlihat seorang pria berbaju dinas loreng mendekati kendaraan pikap bermuatan sayuran, lalu tiba-tiba menampar wajah sopir yang duduk di balik kemudi.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, insiden bermula saat sopir, yang diketahui bernama Rahmat (29), tengah melintas di Jalan Poros Bantaeng–Bulukumba dengan membawa muatan sayur mayur dari pasar. Di bagian depan mobilnya, terpasang bendera hitam bergambar tengkorak khas bajak laut dalam serial One Piece.
Oknum TNI yang bertugas di salah satu satuan di wilayah Bantaeng itu diduga menganggap bendera tersebut sebagai simbol yang tidak pantas dikibarkan. Ia kemudian menghentikan kendaraan Rahmat dan menegurnya. Namun, teguran tersebut berubah menjadi tindakan fisik ketika Rahmat mencoba menjelaskan bahwa bendera itu hanya aksesori hiasan dan tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun.
“Dia langsung marah-marah, lalu menampar saya tanpa alasan jelas. Saya kaget dan tidak tahu harus bagaimana,” kata Rahmat kepada wartawan, Sabtu (9/8/2025).
Respons Kodim Bantaeng
Komandan Kodim (Dandim) 1410/Bantaeng Letkol Inf Andi Saputra membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah memanggil dan memeriksa oknum prajurit yang terekam dalam video.
“Kami sudah identifikasi pelaku dan yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan di Denpom. Kami tidak mentolerir tindakan arogan prajurit terhadap warga,” ujar Andi Saputra dalam konferensi pers.
Dandim juga menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan masyarakat atas insiden yang mencoreng citra TNI di mata publik. Menurutnya, tindakan prajurit itu merupakan sikap pribadi yang tidak mewakili institusi.
Dukungan untuk Korban
Video tersebut memicu gelombang dukungan warganet terhadap Rahmat. Banyak yang menilai tindakan oknum TNI itu berlebihan dan tidak seharusnya dilakukan terhadap warga sipil. Tagar #OnePieceBantaeng dan #BelaSopirSayur bahkan sempat masuk daftar trending topic di Twitter Indonesia.
Sejumlah komunitas penggemar anime juga menyatakan solidaritasnya. Mereka mengirimkan pesan dukungan kepada Rahmat dan mengecam sikap represif terhadap ekspresi budaya pop.
“Ini cuma bendera anime, bukan simbol politik atau separatis. Jangan lebay!” tulis salah satu pengguna X.
Langkah Hukum
Rahmat mengatakan dirinya mempertimbangkan untuk melapor secara resmi ke pihak berwenang terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya. Namun, ia masih menunggu hasil mediasi yang difasilitasi oleh pihak Kodim.
Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar menyatakan siap mendampingi Rahmat jika ia memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
“Kami mengingatkan bahwa tidak ada satu pun warga negara yang boleh diperlakukan secara sewenang-wenang. Kasus ini harus menjadi pelajaran agar aparat lebih mengedepankan komunikasi dan menghargai kebebasan berekspresi,” ujar perwakilan LBH, Fadli.
Penutup
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tindakan kecil yang dianggap sepele dapat memicu masalah besar ketika direspons dengan cara yang salah. TNI sendiri telah menegaskan komitmennya untuk menindak tegas prajurit yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin maupun pidana.
Hingga berita ini diterbitkan, proses pemeriksaan terhadap oknum TNI pelaku penamparan masih berlangsung di Denpom, sementara Rahmat kembali bekerja seperti biasa, tetap dengan semangat meski bendera One Piece-nya kini ia lepas untuk menghindari kejadian serupa.
Comment