Kapolres Gowa Kunjungi Rumah Anak Viral, Besok Mereka Akan Bermain di Polres

GOWA, Mediain.id – Dua anak asal Kabupaten Gowa, Syamsul (07) dan Muh. Aidil (07) yang sempat viral di media sosial karena terlihat mengambil makanan sisa seusai rangkaian upacara, mendapat perhatian khusus dari jajaran Polres Gowa.

Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman bersama Kasat Binmas, AKP Alhabsi dan Kasat Intel, Iptu Syahrial Yuzdiansyah mendatangi rumah orang tua kedua anak yang beralamat Jalan Inspeksi Kanal Agussalim pada Senin (19/08/2025) malam.

“Alhamdulillah, malam ini kami mendatangi rumah kedua orang tua anak-anak yang viral di media sosial pagi tadi. Kami bersilaturahmi dan memberikan sedikit perhatian,” kata AKBP Muhammad Aldy Sulaiman.

Ia menambahkan, pihaknya berencana mengundang anak-anak tersebut bersama orang tuanya ke Polres Gowa pada esok hari.

“Insyaallah besok, jika tidak ada halangan, kami akan mengundang mereka untuk datang ke kantor kami. Mereka akan kami ajak bermain di ruangan Polres sekaligus kami berikan masing-masing satu unit sepeda,” jelasnya.

Menurut Kapolres, keinginan memberikan sepeda ini muncul setelah mendengar cita-cita kedua anak tersebut yang berharap memiliki sepeda.

“Seperti yang mereka sampaikan, mereka punya harapan ingin memiliki sepeda. Insyaallah besok kami wujudkan,” ujarnya.

Sebelumnya, kedua anak ini menjadi sorotan warganet setelah sebuah video memperlihatkan mereka mengambil makanan sisa seusai pelaksanaan rangkaian upacara viral di media sosial.

Sebelumnya telah diberitakan, di tengah gegap gempita peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Hasanuddin, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (17/8/2025), sebuah momen sederhana justru menjadi sorotan jutaan pasang mata.

Bukan deretan pejabat, bukan pula kemegahan upacara, melainkan rekaman video dua bocah kecil yang sibuk memunguti sisa makanan di bawah kursi tamu undangan.

Mereka tampak membawa kantong kresek hitam, membuka kotak-kotak makan yang ditinggalkan, dan mengumpulkan kue yang masih tersisa.

Para tamu yang lalu-lalang seolah tak menggubris. Namun, kamera warganet merekam semuanya.

Tak butuh waktu lama, video itu viral. Dalam hitungan jam, ia menyebar ke berbagai platform media sosial, ditonton lebih dari 10 juta kali, dan menyulut komentar haru bercampur geram.

Dua bocah itu bernama Syamsul (7) dan Muh Aidil. Kehidupan mereka jauh dari sorotan, terhimpit dalam rumah semi permanen yang mungil di Kecamatan Somba Opu.

Syamsul tinggal bersama ayahnya, Dorra Dg Ngempo (52), dan ibunya, Syarifah Dg Lebang (48).

Sang ayah dan ibu hanyalah pedagang sayur kelor di pasar-pasar tradisional, penghasilan yang kadang cukup untuk dapur, kadang juga tidak.

“Dia jalan kaki ke lapangan. Itu kue yang dikumpulkan dibawa pulang, untuk orang di rumah,” tutur Kakak Syamsul, Mila (18) dengan suara lirih.

Ia sendiri mengaku terkejut melihat video adiknya ramai dibicarakan publik.

“Saya kaget pas lihat videonya ada di Facebook, Instagram. Ternyata viral sekali,” katanya.

Yang membuat kisah ini makin menarik, warganet langsung mengaitkan peristiwa itu dengan pejabat setempat. Tak sedikit yang menandai akun media sosial Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman.

“Halo @Kapolres_gowa, minta tolong,” tulis salah seorang warganet.

Respon cepat pun datang. Aldy menuliskan janji akan menemui kedua bocah itu.

“InsyaAllah akan abang undang ke ruang kerja di Polres Gowa,” tulisnya singkat, namun penuh arti.

Kisah Syamsul dan Aidil lebih dari sekadar tontonan di layar gawai. Ia menyentil nurani banyak orang bahwa di balik perayaan megah kemerdekaan, masih ada anak-anak yang berjuang dalam keterbatasan.

Tangan mungil mereka yang sibuk mengumpulkan sisa kue adalah simbol dari kehidupan yang sederhana, namun penuh keteguhan.

Video itu mungkin akan meredup seiring berjalannya waktu, tetapi pesan yang ditinggalkan tetap kuat, kemerdekaan belum sepenuhnya merata dirasakan oleh semua anak negeri.

Dan di tengah riuh peringatan kemerdekaan, kisah dua bocah itu mengajarkan arti lain dari merdeka, ketika tak seorang pun harus berebut sisa untuk sekadar bisa membawa pulang makanan ke rumah.

Comment