Semarak HUT ke-80 RI di Kecamatan Tallo: Kebersamaan dan Kreativitas Warnai Perayaan di Tengah Keterbatasan Anggaran
MAKASSAR, Mediain.id — Suasana penuh semangat dan tawa mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (10/8/2025). Meskipun tahun ini anggaran perayaan harus dihemat demi efisiensi, Pemerintah Kecamatan Tallo berhasil menggelar rangkaian lomba 17 Agustus yang tetap meriah dan sarat makna.
Acara yang berlangsung sejak pagi itu dipusatkan di halaman kantor kecamatan dan dihadiri berbagai lapisan masyarakat. Camat Tallo, Ramli Lallo, S.Pd., M.Si., memimpin langsung jalannya kegiatan. Turut hadir para lurah se-Kecamatan Tallo, tokoh masyarakat, perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), serta pejabat sementara (PjS) RT dan RW. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap semangat kebersamaan yang ingin dibangun pemerintah setempat.
Ragam Lomba: Dari Olahraga Hingga Hiburan
Meski digelar dengan sederhana, panitia memastikan variasi lomba tetap beragam dan mampu menghibur warga dari berbagai usia. Di antara perlombaan yang digelar antara lain Tenis Meja, Sepak Takraw, SMB, Pancasila Lima Dasar, JT Suit, Lomba Sarung, hingga Karaoke.
Kompetisi dimulai dengan cabang olahraga yang memancing adrenalin seperti tenis meja dan sepak takraw. Sorak-sorai penonton kerap terdengar setiap kali pemain melakukan smash atau gerakan tak terduga yang memancing tepuk tangan. Sementara itu, lomba-lomba hiburan seperti JT Suit dan lomba sarung memunculkan suasana akrab antarwarga yang saling bersenda gurau.
Namun, momen yang paling menyita perhatian adalah lomba karaoke. Tidak hanya menjadi ajang adu suara, lomba ini juga menjadi ruang bagi warga untuk menampilkan bakat dan menghibur sesama. Beberapa peserta bahkan memilih lagu-lagu lawas yang membangkitkan nostalgia, disambut riuh tepuk tangan dan tawa penonton.
Pesan Persatuan dari Camat Tallo
Dalam sambutannya, Camat Ramli Lallo mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya acara, mulai dari panitia hingga warga yang hadir sebagai peserta maupun penonton. Menurutnya, perayaan kemerdekaan tidak diukur dari megahnya panggung atau besarnya biaya, melainkan dari semangat persatuan yang tercipta di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tidak diukur dari besar kecilnya anggaran, tetapi dari kekompakan dan kebersamaan kita semua. Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia, para lurah, tokoh masyarakat, dan seluruh peserta yang hadir. Mari kita jadikan momen ini sebagai penguat persatuan di Kecamatan Tallo,” ujar Ramli.
Ucapan tersebut disambut tepuk tangan hangat para peserta. Beberapa tokoh masyarakat bahkan menyampaikan pandangan senada, bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menjaga keakraban warga di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Kreativitas Panitia di Tengah Keterbatasan
Keterbatasan anggaran tahun ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi panitia. Tanpa fasilitas mewah, mereka memanfaatkan kreativitas untuk memastikan acara berjalan lancar. Dekorasi sederhana dari bahan-bahan daur ulang, panggung minimalis, serta hadiah lomba yang diracik dari sumbangan para donatur menjadi bukti kerja sama yang solid antara pemerintah kecamatan dan masyarakat.
Menurut salah satu panitia, keterlibatan warga dalam persiapan juga meningkat tahun ini. Banyak yang secara sukarela membantu mulai dari meminjamkan peralatan, menyiapkan konsumsi, hingga menjadi relawan wasit lomba. Hal ini membuat suasana persiapan hingga pelaksanaan menjadi lebih hangat.
Antusiasme Warga Tak Surut
Sejak pagi, warga telah memadati lokasi acara. Anak-anak berlarian sambil membawa bendera kecil, sementara para orang tua duduk di pinggir lapangan sambil berbincang. Setiap kali perlombaan dimulai, penonton langsung berkerumun untuk memberikan dukungan kepada peserta.
Di sela-sela lomba, panitia juga menyiapkan hiburan musik yang dimainkan oleh warga setempat. Lagu-lagu perjuangan dan nasional kerap diputar, mengingatkan kembali pada semangat para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Kehangatan itu memuncak pada lomba karaoke. Tidak hanya peserta yang terhibur, penonton pun ikut bernyanyi bersama, menciptakan suasana penuh tawa dan keakraban. “Kalau lomba ini tidak perlu juara, yang penting kita semua senang,” ujar salah satu warga sambil tertawa.
Makna Perayaan di Tengah Kesederhanaan
Perayaan HUT ke-80 RI di Kecamatan Tallo tahun ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan bukan hanya perihal pesta megah, tetapi tentang merawat persatuan. Dalam suasana sederhana, justru muncul rasa saling menghargai, gotong royong, dan rasa memiliki yang lebih kuat di antara warga.
Bagi Camat Ramli Lallo, inilah tujuan utama dari setiap kegiatan kemerdekaan: menumbuhkan rasa bangga sebagai warga Indonesia sekaligus mempererat hubungan sosial di lingkup kecamatan. “Semoga semangat ini terus kita jaga, tidak hanya di momen 17 Agustus, tetapi setiap hari dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya rangkaian lomba, warga pun pulang dengan wajah gembira. Meski tak semua membawa pulang hadiah, setiap orang pulang dengan satu kenangan yang sama: merayakan kemerdekaan bersama dalam kebersamaan, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang tak pernah pudar.
Comment